Cara Membuat Receiver Parabola Sederhana


Cara membuat receiver parabola yang sederhana pun tidaklah mudah. Anda harus punya dasar dalam merancang rangkaian elektronik mulai pengetahuan komponen elektronik baik bentuk maupun fungsinya, seperti resistor buat tahanan arus, elco untuk menyimpan arus dan lain sebagainya.

Anda juga mesti tahu karakteristik tiap komponen secara kompleks, misalnya IC tertentu fungsinya buat apa, tegangan yang masuk dan keluarnya berapa dan lainnya. Begitu juga Anda harus faham kesatuan rangkaian dalam blok receiver.

Belum lagi ketika mau bikin layout rangkaiannya di PCB, Anda mesti merancang jalur-jalur di PCB-nya, bisa dengan manual atau bisa juga dengan software. Setelah terkumpul semua bahan dan ilmu yang harus Anda punya, barulah Anda bisa praktek membuat receiver parabola.

Receiver disebut juga dekoder satelit. Decoder ini banyak digunakan di Indonesia, karena hanya membutuhkan receiver parabola yang terhubung langsung ke dekoder. Decoder ini menerima sinyal Digital Video Broadcast-Satellite (DVB-S).

Dekoder ini dapat menyalurkan saluran televisi dari definisi standar (SD) ke definisi tinggi (HD) (video definisi tinggi) dan juga dapat menyalurkan saluran televisi Broadcast gratis, serta beberapa stasiun radio lokal dan asing.

Cara kerja decoder ini seperti analog televisi biasa, hanya perbedaan yang diperlukan adalah piringan luar alias antena parabola dan blok LNB yang diperlukan untuk menerima sinyal dan kemudian dikonversi ke frekuensi yang sesuai dengan decoder.

Di Indonesia sendiri, jenis decoder ini banyak dipinjamkan oleh penyedia langganan televisi. Beberapa penyedia layanan berlangganan yang menggunakan jenis decoder adalah MNC Vision, Transvision, K-Vision, Topas TV, Skynindo, OrangeTV, dan lainnya.

Cara Membuat Receiver Parabola Sederhana

Adapun Receiver free-to-air atau FTA pun banyak dijual dengan harga murah. Receiner ini adalah penerima televisi satelit yang dirancang untuk menerima siaran yang tidak terenkripsi. Decoder modern biasanya khusus untuk siaran MPEG-2 / DVB-S dan saat ini sudah banyak receiver baru standar MPEG-4 / DVB-S2 untuk televisi digital, sedangkan receiver FTA yang lebih tua yang mengandalkan transmisi satelit analog, telah menurun dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Saya sebetulnya enggan untuk menuliskan bagaimana cara membuat receiver karena walaupun sangat sederhana, tapi menurut Saya malah akan lebih mahal jika dibandingkan dengan Anda membeli yang sudah jadi. Bayangkan saja, kalau Anda membeli yang sudah jadi, dengan 200 rebu perak sudah dapat receiver digital MPEG 4 yang bagus.

Kalau Anda mau bikin sendiri, rasan-rasanya biayanya jauh akan membengkak karena Anda harus beli alat-alat secara terpisah seperti harus beli box, mcb, komponen, kabel, konektor, baud dan lain sebagainya. Belum lagi pembuatan dan penyolderannya harus sangat teliti dengan menggunakan solder khusus sebab kakinya sangat berdempetan.

Jadi Saya sarankan, daripada membuat rangkaian recever sedniri, mendingan beli yang sudah jadi. BAnyak merk receiver yang terpercaya. Saya sendiri punya banyak nama merk dari receiver di dunia yakni Digiwave, DGStationn, Dreambox, Dreamlink, Goldsat, Matrix, Skyview, Sonicview, Starview, Tanaka, Visionsat, Wingsatt, Starsat dan lainnya.

Baca juga :
cara membuat antena tv dari kipas angin
cara buat parabola mini dari kipas angin
- membuat dish parabola sendiri lengkap
- membuat antena parabola tv satelit
- cara membuat parabola tv luar negeri
cara membuat parabola dari kipas angin

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/FTA_receiver


Tag : receiver parabola
Back To Top